Prinsip 1, Sub Prinsip 3: Lucky peope are open to new experiences in their lives

Dimensi ketiga yg diselidiki Mas Richard ini adalah dimensi Openess. Orang-orang yg memiliki score tinggi pada dimensi ini adalah orang yg senang mencoba hal-hal baru dalam hidupnya. Mereka senang mencari pengalaman baru, mencoba makanan baru, melakukan hal-hal yg biasa dilakukan dengan cara yg berbeda, dan berbagai hal yg memperkaya pengalaman mereka. Mereka cenderung tak terikat oleh adat, dan menyukai gagasan-gagasan baru. Sementara di sisi lain, orang yg mendapatkan score rendah pada dimensi ini adalah orang-orang konvensional, yaitu orang-orang yg lebih suka menjalani hidupnya seperti yg telah dijalaninya di masa lalu. Mereka tak menyukai kejutan-kejutan besar.

Data-data yg dikumpulkan Richard menunjukkan bahwa orang-orang beruntung ternyata memiliki score yg tinggi pada dimensi Openess ini. Mereka senang bertemu dengan orang-orang baru, pergi ke tempat yg sama dengan route yg selalu berbeda, liburan ke tempat-tempat yg berbeda, senang mencoba makanan baru, berani mencoba produk-produk baru, dan sebagainya.

Kalau disimak lagi ketiga sub prinsip pada prinsip 1 ini, perbedaan orang beruntung dan orang beruntung sebenarnya adalah karena orang-orang beruntung itu lebih banyak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan keberuntungan, sementara orang-orang yg tak beruntung lebih sedikit kesempatannya. Keberuntungan itu ada bertebaran di mana-mana. Yg membuat perbedaan adalah orang beruntung selalu berada pada tempat yg tepat pada waktu yg tepat (be in the right place at the right time).

Lantas, mengapa orang beruntung selalu berada pada tempat yg tepat dan pada waktu yg tepat ? Prinsip 1 ini adalah jawabannya. Orang-orang beruntung itu bertemu dengan banyak orang, mengunjungi banyak tempat, mencoba banyak hal, ngobrol dengan orang baru, dan mengalami begitu banyak pengalaman dibandingkan dengan orang-orang yg tak beruntung. Kenapa mereka bisa "be in the right place" ? Karena mereka mengunjungi "a lot of places". Lantas apa yg membuat si beruntung bisa ada pada "the right time" ? Sebenarnya bisa jadi si beruntung dan si tak beruntung ada pada the right time and the right place. Yg membuat berbeda adalah si beruntung melihat munculnya kesempatan keberuntungan, sementara si tak beruntung tak melihatnya. Tentunya teman2 masih ingat tulisan saya pada bagian 7 tentang percobaan Richard atas Martin dan Brenda. Kedua orang tersebut sebenarnya berada pada the right place and the right time. Martin bisa menemukan uang yg sengaja digeletakkan di jalan, sementara Brenda tidak. Kesempatan yg sama, tapi dihadapi dengan cara yg berbeda, dan yg akhinya membedakan seseorang menjadi si beruntung dan seorang lagi menjadi si tak beruntung.

Ketiga sub prinsip pada prinsip 1 ini memang menyebutkan bahwa keberuntungan didukung oleh kepribadian dari seseorang, yaitu extrovert (tinggi), neoriticsm (rendah), dan openess (tinggi). Namun itu tidak berarti bahwa orang-orang yg tak berada pada dimensi itu tidak bisa menjadi orang beruntung. Yg terpenting sebenarnya bukanlah tipe kepribadian itu, namun bagaimana orang yg memiliki tipe kepribadian itu bersikap. Seorang yang sebenarnya Introvert bisa saja meningkatkan keberuntungannya dengan bersikap seperti seorang extrovert. Seorang yg memiliki neoriticsm tinggi bisa menambah keberuntungannya ketika dia sadar dan memutuskan untuk bersikap lebih santai. Dan seseorang yg pada dasarnya memiliki openess yg rendah, bisa saja memulai untuk mencoba hal-hal baru yg sebelumnya tidak dia lakukan. Perbedaannya hanyalah bahwa orang yg pada dasarnya extrovert akan menikmati dirinya menjadi extrovert, sementara orang yg pada dasarnya introvert tentunya tidak begitu nyaman untuk bersikap seperti seorang extrovert. Demikian juga dengan kedua tipe kepribadian lainnya.

Oleh karena itu, jika anda ternyata bukan termasuk dalam salah satu atau bahkan ketiga-tiganya dari dimensi kepribadian pada sub prinsip 1 ini, janganlah kecil hati. Pelajaran terpenting dari ketiga sub prinsip pada prinsip 1 ini adalah bahwa sebenarnya orang yg merasa beruntung itu tidak semata-mata beruntung karena takdir. Mereka beruntung karena mereka memaksimalkan peluang datangnya keberuntungan mereka. Jika anda ingin juga merasa beruntung, tirulah mereka, maksimalkan peluang datangnya keberuntungan dengan memelihara dan membangun network (sub prinsip 1), bersikap santai (sub prinsip 2), dan bersedia mencoba hal-hal baru (sub prinsip 3).

(bersambung)

0 komentar