Prinsip 1, Sub Prinsip 2: Lucky people have a relax attitude towards life



Dimensi lain yg diuji oleh Richard adalah Neoriticsm. Orang-orang yg memiliki score rendah dalam dimensi ini adalah orang-orang yang kalem dan santai. Sementara orang-orang yg memiliki score tinggi pada dimensi ini cenderung tegang dan khawatir. Orang-orang beruntung memiliki score Neoriticsm yg jauh lebih rendah dibandingkan dengan orang-orang yg tidak beruntung. Artinya, orang beruntung cenderung lebih santai dan kalem menghadapi hidup dibandingkan orang tak beruntung yg menghadapi hidup ini dengan tegang dan penuh kecemasan.



Lantas bagaimanakah dimensi ini bisa mempengaruhi keberuntungan seseorang ? Psikolog-psikolog telah banyak mempelajari bagaimana pengaruh kegelisahan terhadap kemampuan kita untuk melihat sesuatu yg tidak sedang kita cari. Dalam sebuah percobaan yg terkenal, para responden disuruh mengamati dengan hati-hati sebuah titik yg bergerak di tengah-tengah layar. Tanpa diberitahu sebelumnya, penguji memunculkan sebuah titik besar pada sudut layar. Hampir semua peserta melihat kemunculan titik besar ini.

Kemudian diadakan penelitian pada kelompok yg lain. Pada kelompok lain ini, mereka dijanjikan hadiah, dan mereka diminta untuk memperhatikan dengan akurat titik-titik bergerak yg ada di tengah itu. Walhasil mereka menjadi lebih terfokus untuk memperhatikan titik yg berada di tengah, tidak santai, dan tidak melihat kemunculan titik besar yg dimunculkan di sudut layar.



Demikianlah yg terjadi pada orang-orang yg beruntung. Sebenarnya kesempatan-kesempatan itu sama-sama muncul pada orang yg tak beruntung ataupun orang yg beruntung. Perbedaannya adalah bahwa orang beruntung melihat dan mengambil kesempatan itu, sementara orang yg tak beruntung tak melihatnya.



Richard mengadakan sebuah penelitian yg ditayangkan juga di BBC. Pesertanya adalah Martin dan Brenda. Sebelum penelitian, sudah diketahui Martin adalah termasuk orang yg beruntung, dan Brenda adalah “accident prone”. Penelitian ini tidak dilakukan Richard di laboratorium, tapi dilakukan di kehidupan sehari-hari. Martin dan Brenda diberikan kesempatan keberuntungan dan diamati bagaimana mereka menangkap kesempatan itu.



Panitia penguji meletakkan uang 5 pound di sebuah trotoar persis di depan sebuah kedai kopi. Martin dan Brenda pasti akan melewati trotoar itu karena mereka diminta untuk pergi ke kedai kopi tersebut. Dalam kedai tersebut juga hanya disediakan empat buah meja. Seorang pengusaha sukses duduk pada salah satu meja tersebut, dan meja yg lainnya oleh orang-orang biasa. Mereka diminta untuk berperilaku sama, baik menghadapi Brenda ataupun Martin.



Martin adalah yg pertama datang. Dia dengan segera melihat uang 5 pound yg sengaja digeletakkan di trotoar itu. Dia mengambilnya dan kemudian Martin masuk ke kedai kopi tersebut. Di dalam kedai, Martin memesan secangkir kopi, dan kemudian duduk di sebelah si pengusaha sukses. Hanya dalam beberapa menit, Martin telah mengenalkan dirinya pada si pengusaha dan menawarkan untuk mentraktirnya secangkir kopi. Si pengusaha menerimanya, dan tak beberapa lama kemudian mereka sudah berbincang2 dengan akrab.



Setelah Martin pergi, tibalah giliran Brenda. Panitia juga meletakkan uang 5 pound di tempat yg sama. Namun ternyata sebelum Brenda lewat, ada orang lain yg lewat di trotoar tersebut, dan orang tersebut mengambil uang tersebut dan kemudian pergi. Entah siapa orang tersebut, barangkali dia juga termasuk orang yg beruntung. Akhirnya Panitia kemudian meletakkan lagi uang 5 pound di trotoar itu untuk menggantikan uang yg diambil orang tak dikenal tersebut.

Beberapa menit kemudian, Brenda tiba. Berbeda dengan Martin, Brenda tak melihat uang tersebut, dia langsung masuk ke kedai kopi. Brenda memesan kopi dan duduk di sebelah si pengusaha. Tidak seperti Martin, Brenda hanya duduk diam saja dan tidak mengatakan sesuatupun pada siapapun.



Pada sore harinya, Richard menginterview keduanya, Brenda dan Martin. Brenda berkata bahwa tidak ada yg terjadi pada pagi itu. Sementara Martin bercerita banyak tentang uang yg tak sengaja ditemukannya pagi itu dan kesempatan untuk berkenalan dan berbincang2 dengan pengusaha sukses.



Demikianlah teknik kedua yg dimiliki oleh orang beruntung. Mereka cenderung santai menghadapi hidup sehingga mereka bisa melihat munculnya kesempatan-kesempatan keberuntungan sementara orang yg tak beruntung tak melihatnya karena mereka hidup dengan khawatir dan cemas.



(bersambung).



-Alfred Alinazar

0 komentar