Prinsip 3: Expect good fortune

Sub Prinsip 2: Lucky people expect their good luck to continue in the future

Kali ini Om Wiseman menemukan hubungan harapan dan keberuntungan. Survey terhadap kelompok beruntung dan kelompok tak beruntung menunjukkan presentasi yg signifikan yg menyatakan bahwa orang-orang beruntung itu memiliki harapan yg besar (bahkan bisa dikatkan yakin) bahwa keberuntungan akan selalu menyertainya. Orang-orang kelompok beruntung percaya bahwa keberuntungan-keberuntungan yg didapatinya selama ini akan terus berlanjut didapatinya.

Menurut Om Wiseman, dengan adanya harapan yg kuat tersebut, secara tak sadar si beruntung akan mengubah sikap-nya sehingga akhirnya keberuntungan itu memang datang.

Barangkali kita pernah mengalami hal-hal yg serupa namun tak menyadarinya. Bayangkan suatu saat anda sedang dalam kondisi kusut. Ada begitu banyak masalah yg harus diselesaikan sehingga hari itu terasa berat sekali buat anda. Tiba-tiba anda bertemu dengan seorang Paranormal yg sangat anda percaya kepiawaiannya meramal. Si Paranormal memegang tangan anda, membaca telapak tangan anda, mengamati raut wajah anda, dan kemudian berkata,"Dalam waktu dekat kamu akan mendapatkan rezeki nomplok". Setelah mendengar ramalan si paranormal itu wajah anda akan berubah menjadi ceria (yg tadinya kusut kayak baju belum disertika). Dan ternyata memang tak lama kemudian anda mendapatkan rejeki nomplok itu.

Apakah hal yg mirip seperti ini pernah terjadi dengan anda ? Barangkali anda mendapatkan sebuah keberuntungan setelah secara tak sengaja sebelumnya membaca ramalan bintang ataupun ramalan shio yg memberitahu anda bahwa anda akan beruntung. Atau bisa juga bertemu seorang teman yg pandai meramal, seperti Ki Dyoti misalnya, dan kemudian menemukan bahwa ternyata ramalan itu tepat ?

Aku sering mengalami hal demikian. Terlepas dari kesaktian si peramal zodiac ataupun si paranomal, yg jelas keberuntungan itu memang datang ketika aku percaya. Barangkali itulah sebabnya ramalan yg jelek-jelek dari sebuah ramalam zodiac atau paranormal sering meleset terjadi padaku. Soalnya aku memang nggak mau percaya sama ramalan yg jelek-jelek, dan cuma mau percaya sama ramalan-ramalan yg menguntungkan buatku. :D

Ada sebuah cerita lagi tentang seorang teman saya yg bernama Annita. Teman saya ini mengaku sebagai orang yg sangat tidak beruntung dalam hal door prize. Dia mengaku sudah beberapa kali mengikuti acara yg memberikan door prize, namun tak satupun yg pernah didapatnya. Bahkan pada suatu ketika, ada acara family gathering di kantornya, yg memberikan hadiah begitu banyak pada peserta. Hampir semua peserta mendapatkan hadiah karena begitu banyaknya hadiah yg dibagikan. Dan ternyata Annita adalah salah satu dari secuil orang yg tak mendapatkan door prize. Annita begitu percaya bahwa dia sangat tak beruntung dan tak akan mendapatkan hadiah-hadiah semacam itu. Dan apa yg dipercayainya itu memang terjadi.

Saya sendiri sebelumnya juga memiliki kepercayaan yg sama dengan Annita. Mungkin itu juga sebabnya mengapa aku juga tidak pernah mendapat door prize sebelumnya. Kepercayaanku aku ubah setelah membaca buku Luck Factor karangan Om Wiseman ini. Dan tak beberapa lama berselang setelah membaca buku itu, aku mendapatkan door prize pada saat acara tujuh belas agustusan di komplek-ku. Suatu hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan sejak saat itu, aku menjadi sering mendapatkan door prize pada event yg aku ikuti.

Pada pesta akhir tahun yg baru saja lewat, aku kebetulan berkesempatan untuk mengikuti sebuah acara bersama Annita. Kali ini aku mendapat door prize. Door Prize yg menguntungkan, karena kebetulan door prize yg berupa voucher bebelanja tersebut ternyata dapat digunakan untuk membeli beberapa kebutuhan yang sudah direncanakan sebelumnya. Bagaimana dengan Annita ? Seperti biasa, Annita lagi-lagi tidak mendapat door prize. Namun kali ini aku mengamati Annita selama acara tersebut. Aku melihat Annita pulang lebih dulu sebelum acara selesai sehingga mungkin saja sebenarnya nomer-nya terambil oleh panitia namun dibatalkan karena dia tak ada di tempat.

Barangkali ini yg dimaksud oleh Om Richard. Annita yg tak percaya akan mendapat door prize ternyata memang secara tak sadar telah membuat dirinya sendiri tidak mendapat door prize. Dan begitu juga yg terjadi pada orang beruntung, yg karena keyakinannya akan keberuntungannya, secara tak sadar telah bersikap sedemikian rupa sehingga keberuntungannya itu memang datang.

Bagaimana dengan anda ? Sedang mengharapkan sebuah keberuntungan ?

(bersambung)

salam,

-bank al-

0 komentar