Setiap Kata/Kalimat Memiliki Kekuatan Makna

Kata/kalimat yang kita gunakan setiap hari sebenarnya “mengekspresikan” bagaimana yang kita rasakan. Kata/kalimat tersebut benar-benar “mempengaruhi” bagaimana kita merasakan sesuatu. Hal ini berlaku untuk setiap orang tanpa memandang usia, mulai dari anak balita bahkan bayi hingga orang dewasa. Ada pepatah yang mengatakan, “Hanya dengan pedang dan batu dapat meremukkan tulang saya namun kata tidak akan pernah melukai saya.” Saya berpikir siapapun yang pertama kali yang mengatakan ini, dia pasti tidak pernah paham tentang kekuatan kata/kalimat!

Melalui tulisan saya ini, saya mengajak kita semua untuk menyadari kekuatan kata/kalimat dan mahami pengaruhnya terhadap keluarga pada umumnya serta perkembangan anak pada khususnya. Kekuatan kata/kalimat itu sangat dahsyat! Satu kata saja dapat membuat seseorang menjadi sangat bersemangat luar biasa namun dapat pula sebaliknya, sangat menderita.

Apa pengaruh kata/kalimat bagi seorang anak?

Jika Anda mengatakan berulang-ulang pada anak Anda, “Kamu bodoh!”, maka anak Anda akan merasa dirinya bodoh. Jika Anda mengatakan pada anak Anda, “Kamu nakal!”, maka anak Anda akan merasa dirinya nakal. Apa yang anak Anda rasakan ini akan menjadi sebuah pondasi dalam pikiran bawah sadarnya sehingga anak Anda akan bersikap dan bertindak seperti yang anak Anda rasakan.

Menurut teori memang kata/kalimat hanya berpengaruh 7% dalam proses berkomunikasi sedangkan 38% dipengaruhi oleh intonasi dan pengaruh terbesar, 55%, justru ditentukan oleh bahasa tubuh. Namun yang perlu dicatat adalah ketika seorang ayah atau ibu mengatakan, “Kamu bodoh!” atau “Kamu nakal!”, hampir dipastikan menggunakan intonasi tinggi dan bahasa tubuh “mengancam” yang membuat anak tidak nyaman. Kondisi mental atau ‘state’ tidak nyaman ini tertanam dalam pikiran bawah sadar anak sehingga anak bersikap atau bertindak semakin tidak konsisten.

Luar biasanya, dalam keadaan seperti ini orang tua memaknai sikap atau tindakan anak tersebut sebagai ‘semakin menjadi-jadi’. Orang tua biasanya justru semakin ingin menunjukan sikap superiornya dengan tambahan kata/kalimat yang membuat anak semakin tidak nyaman. Beberapa orang tua bahkan membuat target “anak menagis” sebagai selesainya sebuah masalah tanpa pendekatan lebih lanjut. Bila ini terjadi maka saya ucapkan selamat untuk Anda karena Anda 100% berhasil membuat anak Anda manjadi anak “Bodoh” dan “Nakal”!

Lalu, bagaimana mengantar Anak Anda menjadi pribadi penuh motivasi dengan kekuatan kata/kalimat?

* Silahkan gambarkan anak Anda bagaikan sebuah benih dan kata/kalimat Anda mewakili matahari, air dan pupuk. Selama ini, apakah kata/kalimat Anda memberikan pencerahan bak mentari pagi pada Anak Anda dalam kegelapan? Apakah kata/kalimat Anda memberikan kesejukan bak embun pagi atau justru membanjiri dan menghilangkan tanah tempat benih itu bertumbuh? Apakah kata/kalimat Anda memberikan nutrisi sehat atau ‘over dosis’ sehingga Anak Anda merasa dibenamkan dalam air kotor?
* Sekarang Anda ambil sebuah catatan kecil untuk jurnal Anda! Jurnal ini dilakukan selama satu minggu.
* Tuliskan setiap kata positif, sayang dan motivasi yang setiap hari dalam satu minggu yang Anda ucapkan pada anak Anda! Contoh: “Ayah/Ibu/Papa/Mama/Papi/Mami menyayangimu!”; “Kamu melakukan sesuatu yang dahsyat!”; “ Kamu cerdas!”; “Kamu sangat spesial untuk Ayah/Ibu/Papa/Mama/Papi/Mami!”; “Kamu fantastik!”; “Kamu hebat!”; dan selanjutnya.
* Kemudian, tuliskan juga setiap kata negatif atau kritikan setiap hari dalam satu minggu yang Anda ucapkan pada anak Anda! Contoh: “Ada apa denganmu?!”; “Mengapa kamu melakukan itu?!”; “ Kamu cerewet!”; “Tutup mulutmu!”; “Tidak pernah menurut kata Ayah/Ibu/Papa/Mama/Papi/Mami!”; “Kamu buat Ayah/Ibu/Papa/Mama/Papi/Mami jadi stres!”; dan selanjutnya.
* Silahkan jumlahkan masing-masing kata/kalimat positif dan negatif setiap harinya!
* Apakah Anda terkejut? Apalah Anda memberikan cahaya atau menutupi anak Anda dengan lumpur?

Bagaimana menggunakan kata/kalimat dengan tepat?

* Banyak cara untuk membangun motivasi pada anak Anda, saya mengenalkan salah satu caranya saja. Anda dapat kembangkan sesuai dengan kondisi dan lingkungan tempat Anda tinggal.
* Cobalah untuk menggunakan istilah baru untuk nama hari dalam seminggu seperti di bawah ini: Senin Dahsyat, Selasa Hebat, Rabu Luar Biasa, Kamis Cinta, Jumat Fantastik, Sabtu Ceria dan Minggu Berlimpah
* Kenalkan istilah ini setiap malam sebelum tidur dengan membelai bagian tubuh yang sensitif pada anak Anda, “Hai ……… (sebut nama anak Anda), Ayah/Ibu/Papa/Mama/Papi/Mami menyayangimu. Hari ini adalah Senin Dahsyat. Seperti itulah kamu hari ini, dahsyat! Ingat, besok adalah Selasa Hebat. Ayah/Ibu/Papa/Mama/Papi/Mami sayang kamu, Tuan/Nona Hebat!“
* Pada pagi harinya ucapkan, “Semangat pagi! Apa khabar Tuan/Nona Hebat! Ayah/Ibu/Papa/Mama/Papi/Mami sayang kamu!”
* Setiap orang tua adalah seorang petani. Apa yang Anda tanam itu yang Anda petik. Apa yang ingin Anda panen dari anak Anda? Karakter yang kuat? Pribadi yang penuh percaya diri dan berkembang? Jujur dan bertanggung jawab? Berani dan pantang menyerah?
* Usahakan gunakan kata di bawah ini dalam kalimat ketika Anda berbicara dengan anak Anda sesuai dengan harinya (dapat Anda kembangkan):

* Senin: Percaya diri, Sopan, Berani, Baik hati.
* Selasa: Baik, Agung, Jenius, Memberi.
* Rabu: Cantik/Ganteng, Cerdas, Gigih, Peduli.
* Kamis: Tepat waktu, Sikap Positif, Suka Menolong, Jujur.
* Jumat: Rendah hatH, Bertanggung Jawab, Disiplin
* Sabtu: Terhormat, Simpatik, Penuh Semangat, Optimistik.
* Minggu: Sabar, Tekun, Kerja Sama, Ramah

Kata/kalimat yang mengandung makna positif dan membangun ini akan tertanam dengan baik di pikiran bawah sadar anak Anda. Bila itu terjadi maka kondisi mental atau ’state’ anak Anda menjadi nyaman sehingga anak Anda dapat selalu prima dan mudah untuk meraih prestasi puncak.

Selamat menjadi keluarga dahsyat yang berlimpah!
Filed Under (Articles) by Okky Sulistijo on January-16-2008

0 komentar